Kamis, 14 Oktober 2010

Kaca Mata Yang Lain

Mencoba menyelami duniamu
walaupun aku bukan dirimu
mencoba menyelami dunianya
walaupun aku bukan dirinya
mencoba melihat apa yang kau lihat
walaupun tak bisa melihat seperti yang kau lihat
mencoba melihat apa yang dia lihat
meskipun tak sesempurna yang dilihatnya

mencoba merasakan sakit seperti yang kau rasakan
meskipun tak bisa merasakan seperti yang kau rasakan
mencoba merasakan sakit seperti yang dirasakannya pula
meskipun tak sesakit yang dirasakannya
mencoba berpikir seperti caramu berpikir
walau otakku tak secerdas otakmu
mencoba berpikir sebagaimana dia berpikir pula
walau otaknya pun berbeda denganku
mencoba berjalan di jalan yang selalu kau lalui
mencoba berjalan di jalan yang dilaluinya pula
mencoba mengerti dan memahami apa yang kau rasakan
mencoba mengerti dan memahami apa yang dia rasakan
kau, aku dan dia bahkan mereka ternyata memang berbeda
memang yang sama kita rasakan adalah
bila kita dilukai...., kau, aku dan dia maupun mereka juga bisa merasakan sakit
kau, aku dan dia maupun mereka juga bisa merasakan bahagia
kau, aku dan dia maupun mereka juga bisa merasakan terhina
kau, aku dan dia maupun mereka juga bisa merasakan hancur
kau, aku dan dia maupun mereka juga ingin merasakan diakui "keberadaannya"
kau, aku dan dia maupun mereka juga ingin merasakan sebuah "arti" sebagai manusia
tapi pernahkah kau bertanya, "mengapa kau bisa bersabar, sementara aku tak bisa?"
mengapa kau bisa memaafkannya, sementara aku tidak?
mengapa kau bisa memaafkannya, sementara aku sebaliknya?
mengapa kau bisa menerimanya, aku malah sebaliknya?

Mencoba menjadi dirimu dan orang lain
selalu memunculkan pertanyaan baru
dan selalu aku kembali ke diriku sendiri
karena aku bukanlah dirimu
aku memahamimu sebatas aku mampu berempati terhadap dirimu
Jangan kau paksa aku

ada duniaku sendiri dalam visi hidupku
dan itu berbeda dengan visimu
apalagi dengan mereka
ada prinsipku sendiri
tentu saja berbeda dengan pinsipmu dan mereka

mencoba memakai kaca matamu
supaya aku bisa melihat seperti yang kau lihat
Bagaimanapun kita tetap berbeda....

Tidak ada komentar: