Senin, 30 Maret 2009

Dengarkanlah aku, Kawan!

Kawan, aku hanya memiliki dua bahu
bisa kau jadikan tempat bersandar
ketika kepalamu terasa penat
kutawarkan hati dan jiwa
menjadi telaga luapan emosi
tawa canda adalah hiasan peristiwa yang mewarnai
amarah, senang dan kecemburuan
akan selalu mengaduk-aduk kebingungan
ketika memaksa untuk beradaptasi pada dunia baru
rajutan benang kusut itu semakin kusut
saat ku coba untuk menguraikannya untukmu



aku menangis dalam amarah yang tertahan
saat kau paksa aku menerimamu
padahal aku telah menerimamu
tapi kau masih terus memaksaku
bibirku kelu dalam kebekuan emosiku
mencoba mengubah dan mengoyak haluan ketulusanku
mungkin, bahasaku pun belum kau mengerti
ku cuma butuh waktu
berilah aku kesempatan
karena aku adalah bagian dari cerita hidupmu
niat hati menoreh cerita indah
tapi kadang aku tak memahamimu
mungkin karena kita berbeda
mestikah semua dituntut untuk sama?
Harapanku........
Jangan tercipta penyesalan dalam lubuk sanubari
Saat kehadiranku tak memberikan kepuasan di hatimu

Di dunia ini........
Mungkin harus ada orang sepertimu
Dan orang sepertiku semua merupakan kekayaan yang tercipta

Tidak ada komentar: